Wahai engkau sang pujaan hati, kenapa tak pernah kau melirikku meskipun
aku tepat didepan matamu? kenapa kau tak pernah memandang keberadaanku
yang selalu memperhatikanmu, yang selalu mengaggumimu yang selalu
mencintaimu.....apakah engkau buta? aku ada didepanmu dan kau tak pernah
menganggap ku ada apalagi untuk mencintaiku, melirik aku pun engkau
seakan tak mau...ini menyudutkan aku wahai engkau yang aku kagumi.
Angin......seribu
kali engkau ku bisikkan agar terdengar padanya nafasku yang
memanggilnya, agar dia merasakan cinta yang telah aku pendam, agar dia
merasakan sayang yang aku jaga untuknya, namun kenapa engkau masih
pura-pura buta.....
Kasih...kini aku tahu kenapa aku tak kau anggap
meski kau tahu aku menyukaimu, ini semua karena ada sidia yang engkau
sukai, ada sidia yang engkau cinta, kasih.......andai kau tahu sakitnya
hati ini apakah engkau akan tetap mengacuhkanku dan pergi padanya?
jawabannya pasti IYA.
Kasih.......aku menyerah pada hatimu, aku
menyerah pada cintamu, aku menyerah padah rasaku, aku takkan mungkin
menang melawan dia, dia begitu kaya dan sempurna, sedangkan aku disini
miskin tak berarti, mungkin detik ini aku akan menyingkir darimu,
menyingkir untuk tak lagi mencitaimu, namun butuh waktu yang lama untuk
bisa melupakanmu, namun akan ku coba demi kebahagianmu, karena meskipun
aku sedih dari semua perlakuanmu padaku, namun melihat kau bahagia
bersama dia yang engkau cintai, memberi kebahagian tersendiri buatku,
selamat jalan kasih...selamat berbahagia..biarkan aku disini, tetaplah
dengarkan pesan cintaku lewat angin yang tak kau lihat namun sebenarnya
mampu engkau rasakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar