Sabtu, 08 November 2014

Pengagum yang tak dianggap

Wahai engkau sang pujaan hati, kenapa tak pernah kau melirikku meskipun aku tepat didepan matamu? kenapa kau tak pernah memandang keberadaanku yang selalu memperhatikanmu, yang selalu mengaggumimu yang selalu mencintaimu.....apakah engkau buta? aku ada didepanmu dan kau tak pernah menganggap ku ada apalagi untuk mencintaiku, melirik aku pun engkau seakan tak mau...ini menyudutkan aku wahai engkau yang aku kagumi.
Angin......seribu kali engkau ku bisikkan agar terdengar padanya nafasku yang memanggilnya, agar dia merasakan cinta yang telah aku pendam, agar dia merasakan sayang yang aku jaga untuknya, namun kenapa engkau masih pura-pura buta.....
Kasih...kini aku tahu kenapa aku tak kau anggap meski kau tahu aku menyukaimu, ini semua karena ada sidia yang engkau sukai, ada sidia yang engkau cinta, kasih.......andai kau tahu sakitnya hati ini apakah engkau akan tetap mengacuhkanku dan pergi padanya? jawabannya pasti IYA.

Kasih.......aku menyerah pada hatimu, aku menyerah pada cintamu, aku menyerah padah rasaku, aku takkan mungkin menang melawan dia, dia begitu kaya dan sempurna, sedangkan aku disini miskin tak berarti, mungkin detik ini aku akan menyingkir darimu, menyingkir untuk tak lagi mencitaimu, namun butuh waktu yang lama untuk bisa melupakanmu, namun akan ku coba demi kebahagianmu, karena meskipun aku sedih dari semua perlakuanmu padaku, namun melihat kau bahagia bersama dia yang engkau cintai, memberi kebahagian tersendiri buatku, selamat jalan kasih...selamat berbahagia..biarkan aku disini, tetaplah dengarkan pesan cintaku lewat angin yang tak kau lihat namun sebenarnya mampu engkau rasakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar